sekilas kenyataan



SETENGAH HATI


Saat mulut ini tak mampu untuk berbicara? Apakah hati ini akan mengungkapkan?
Ini kisah tentang keikhlasan, dimana pada saat pilihan menghadang dan kita harus menentukan. Ketika logika meghalangi segalanya. Saat terang tak dapat terangkul dan hanya gelap tercipta. Semua berawal atas apa yang telah kita tentukan sendiri, tanpa kita sadari apa yang kita lakukan saat ini akan menentukan apa yang akan kita dapatkan suatu saat nanti. Ketika kita menentukan sesuatu dengan setengah hati ? apa kita akan mendapatkan sesuatu dengan setengah hati juga? Entahlah ? tapi saya pun pernah melakukan atau bahkan memutuskan sesuatu dengan setengah hati dan apa hasilnya ?
Hasilnya, saya merasa serba salah, semua terasa menyalahkan saya, mungkin karena memang pada dasarnya saya sepenuhnya bersalah. Tapi bukan saya apabila saya jatuh karena masalah seperti itu, kendala akan membuat saya menjadi lebih matang.
Karena hanya diri sendiri yang mengerti atas apa yang terjadi. Saya sadar bahwa selamanya itu lama dan saya juga sadar tak selamanya jantung ini berdebar kencang karena satu orang, tak selamanya pula saya mencintai satu orang yang sama. Jadi, saya hanya ingin melepasnya. Melepas balon yang selama ini saya genggam dan mengambil permen sebagai gantinya, tapi saya pun tak mau memakan permen itu saya juga tak bisa untuk melepaskan permen itu karena saya hanya ingin permen itu tetap ada disisi saya hingga saya menemukan apa yang saya inginkan. Tapi itu tidak mudah. Entahlah saya pun tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, biarkan semua mengalir seperti air karena semua kembali pada-Mu.


0 komentar:

Posting Komentar